PENGENDARA SEPEDA MOTOR
DENGAN USIA MUDA
|
|
|
Sepeda motor merupakan kendaraan
yang paling berbahaya, mengapa ?
1. Pengamanan
pada sepeda motor kurang
2. Perilaku
yang dilakukan pengendara sepeda motor berbahaya
3. Karakteristik
kendaraan ramping dan terbuka, bentuknya yang kecil sangat berbahaya apabila
keberadaannya tertutup oleh kendaraan yang lebih besar akan tidak terlihat.
Seiring
dengan pertumbuhan masyarakat di Indonesia mendorong meningkatnya kepadatan
lalu lintas, hal ini mengakibatkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas
karena kurangnya kesadaran pengguna jalan akan keselamatan berlalu lintas.
Dapat kita ketahui kecelakaan lalu lintas di Indonesia diakibatkan oleh
berbagai hal, salah satunya penyebab yang utama yaitu perilaku pengguna jalan
dengan usia muda atau bisa disebut pelajar menjadi permasalahan yang kompleks
dalam transportasi, tingginya angka kecelakaan pelajar mengharuskan mendapat
perhatian khusus, perilaku pelajar di jalan yang tidak sesuai peraturan
mengancam keselamatan berlalu lintas diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Pengemudi pemula atau usia muda :
a. Dari
segi perilaku sangat beresiko, pengambilan resiko tiga kali lipat dari dewasa.
Contoh : ketika akan
mendahului kendaraan di depannya dengan waktu yang singkat dan kesempatan tidak
luang, ia lebih berani .
b. Pelajar
cenderung melakukan pelanggaran
Contoh : tidak
menggunakan helm, bonceng ebih dari seorang, tidak menyalakan lampu, dan
lain-lain.
c. Mengebut,
mengerem kasar, tidak menjaga jarak
Contoh : ketika
terburu-buru ke sekolah karena takut telat
d. Lebih
banyak melakukan perilaku resiko
Contoh : zig-zag ketika
berada dijalan
e. Presepsi
dari segi pengalaman kurang, cenderung mengedepankan emosi
Contoh : ketika
pengendara dengan usia muda didahului oleh kendaraan lain, bukannya ia lebih ke
pinggir melainkan emosi dan menambah kecepatan untuk mendahului kembali.
f. Usia
muda diasosiasikan keadaan tidak aman dan kurang pengalaman
Contoh : dalam berkendara pengemudi
usia mudi sering asal dalam mengambil keputusan.
Namun pengemudi
dengan usia muda terdapat sisi positifnya juga yaitu penglihatan mereka lebih
tajam sehingga lebih jeli untuk membaca situasi yang ada.
Seharusnya
kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor usia muda dapat di minimalisir atau dihindari
dengan berbagai aternatif.
Di
jalan tidak jarang dijumpai pelajar sesukanya mengendarai kendaraannya tanpa
peduli keselamatannya sendiri, pelajar cinderung lebih agresif dalam
mengendarai kendaraannya. Selain emosionalnya yang tinggi, pengetahuan berlalu
lintas para pelajar juga kurang, sehingga resiko kecelakaan sangat besar
mengingat padatnya lalu lintas. Namun, hal ini seolah dianggap biasa karena
pada kenyataannya kesadaran pelajar akan keselamatan pengguna lalu lintas
sangatlah rendah. Pelajar sering kali melakukan pelanggaran lalu lintas, sepeda
motor sering kali difungsikan untuk alat gaya - gayaan, enggan menggunakan helm
ssuai standar, berkendara dengan menggunakan handphone, zig zag ketika dijalan,
kebut – kebutan, bonceng lebih dari satu orang, tidak menggunakan perlengkapan
yang diwajibkan, tidak memiliki SIM yang hukumnya wajib.
Alasan
utama pelanggaran pelajar di jalan didasarkan oleh kepentingan pribadi pengguna
jalan yang menyampingkan kepentingan dan keselamatan bersama dalam
bertransportasi. Dampak negative dari perilaku tersebut sama sekali tidak diperhitungkan.
Selain resiko kecelakaan, ketidak teraturan kondisi lalu lintas dapat terjadi .
Seharusnya pelajar dapat berkendara
sesuai aturan yang telah diberikan dengan batasan – batasan tertentu.
1. Sebelum
melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor dapat dilakukan :
Pemeriksaan
kondisi kendaraan baik rem, ban, lampu besar atau lampu isyarat, kaca spion dan
lainnya pastikan dalam kondisi baik serta penggunaan helm yang sesuai.
2. Penggunaan
helm SNI yang wajib bagi pengendara sepeda motor
Manfaat
:
a. Melindungi
kepala bila terjadi laka lantas
b. Melindungikepala dari debu dan kotoran
c. Mengurangi
fatalitas bila terjadi laka
d. Membantu
konsentrasi bila terjadi laka.
Seharusnya dengan perlengkapan
keselamatan yang telah tersedia pengendara usia muda dapat memanfaatkan secara
maksimal, lebih peduli keselamatan pribadi dengan mau menggunakan perlengkapa
yang telah dianjurkan seperti helm diatas.
3. Diperlukan
kesiapan pengendara, yaitu :
a. Kondisi fisik yang prima
b. Identitas diri berupa sim
sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan
c.
Stnk
sesuai jenis kendaraan
d. Serta surat lainnya
Mengingat
tingginya kecelakaan yang melibatkan usia muda yang notabenenya mereka yang berstatus pelajar baik sebagai korban
ataupun tersangka dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan penanganan yang
telah dilakukan pihak berwajib selain karena memang belum sepatutnya mereka
mengendarai sepeda motor (tidak memiliki SIM) kebanyakan dari pelajar ini tidak
memenuhi kelengkapan mereka seperti penggunaan helm standar yang seharusnya di
amankan oleh pihak berwajib dan selanjutnya dilakukan pemanggilan kepada orang tua
untuk dilakukan pembinaan, dan ini merupakan upaya terakhir sebelum sampai pada
bentuk penindakan secara yuridis menggunakan Tilang.
Sebaiknya
sebelumnya dapat dilakukan baik secara langsung pada saat sosialisasi
disekolah-sekolah atau melalui spanduk, media cetak dan elektronik dapat diberikan pengetahuan berlalu lintas
yang baik dengan menghimbau kepada para pelajar, orang tua dan pihak sekolah
agar tidak membenarkan anak-anaknya (siswa) yang belum memenuhi persyaratan
untuk tidak menggunakan sepeda motor mengingat bahaya dan resiko yang dapat
terjadi baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain . Karena pada
dasarnya mereka dalam tahap pencarian identitas dengan tingkat
ketelitiannya(emosional) yang tidak sama dengan orang dewasa sehingga mudah
terpancing ugal-ugalan bahkan cenderung nekat untuk menggunakan sepeda motor
karena takut terlambat kesekolah, menurut hasil observasi dilapangan dan
pernyataan beberapa orang tua yang telah dilakukan pembinaan sebenarnya bukan
alasan yang tepat dan bijak dimana hampir seluruh penggal jalan sudah terlayani
moda transporatasinya seperti angkutan kota, becak bahkan sampai dengan ojek
untuk mengantarkan mereka kesekolah guna menuntut ilmu kecuali mereka gengsi
karena menganggap menggunakan sepeda motor ke sekolah adalah sebuah trend dan
keharusan dan bahkan sebaliknya dengan menggunakan sepeda motor mereka justru
tidak masuk ke sekolah melainkan ke tempat lain karena memiliki kesempatan yang
besar untuk melakukan hal tersebut.
Dengan ini dapat
diketahui khususnya kepada orang tua pelajar karena tentunya orang tua yang
baik, tahu apa kebutuhan anak dan bijak dalam memberikan keputusan, sekolah bukan
urusan cepat sampai sekolah dengan sepeda motor bukan sebuah jaminan, melakukan
perjalanan yang tidak aman tetapi mudah dan murah bukan juga sebuah pemecahan
masalah yang benar namun bagaimana menjaga, menciptakan generasi yang baik,
taat dan disiplin terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
mencapai keselamatan berlalu lintas
0 komentar:
Posting Komentar