Selasa, 05 April 2016

Pengendara Pelajar

PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN USIA MUDA


 




Sepeda motor merupakan kendaraan yang paling berbahaya, mengapa ?
1.      Pengamanan pada sepeda motor kurang
2.      Perilaku yang dilakukan pengendara sepeda motor berbahaya

3.      Karakteristik kendaraan ramping dan terbuka, bentuknya yang kecil sangat berbahaya apabila keberadaannya tertutup oleh kendaraan yang lebih besar akan tidak terlihat.  

Seiring dengan pertumbuhan masyarakat di Indonesia mendorong meningkatnya kepadatan lalu lintas, hal ini mengakibatkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas karena kurangnya kesadaran pengguna jalan akan keselamatan berlalu lintas. Dapat kita ketahui kecelakaan lalu lintas di Indonesia diakibatkan oleh berbagai hal, salah satunya penyebab yang utama yaitu perilaku pengguna jalan dengan usia muda atau bisa disebut pelajar menjadi permasalahan yang kompleks dalam transportasi, tingginya angka kecelakaan pelajar mengharuskan mendapat perhatian khusus, perilaku pelajar di jalan yang tidak sesuai peraturan mengancam keselamatan berlalu lintas diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Pengemudi pemula atau usia muda :
a.       Dari segi perilaku sangat beresiko, pengambilan resiko tiga kali lipat dari dewasa.
Contoh : ketika akan mendahului kendaraan di depannya dengan waktu yang singkat dan kesempatan tidak luang, ia lebih berani .
b.      Pelajar cenderung melakukan pelanggaran
Contoh : tidak menggunakan helm, bonceng ebih dari seorang, tidak menyalakan lampu, dan lain-lain.
c.       Mengebut, mengerem kasar, tidak menjaga jarak
Contoh : ketika terburu-buru ke sekolah karena takut telat
d.      Lebih banyak melakukan perilaku resiko
Contoh : zig-zag ketika berada dijalan
e.       Presepsi dari segi pengalaman kurang, cenderung mengedepankan emosi
Contoh : ketika pengendara dengan usia muda didahului oleh kendaraan lain, bukannya ia lebih ke pinggir melainkan emosi dan menambah kecepatan untuk mendahului kembali.
f.       Usia muda diasosiasikan keadaan tidak aman dan kurang pengalaman
Contoh : dalam berkendara pengemudi usia mudi sering asal dalam mengambil keputusan.
Namun pengemudi dengan usia muda terdapat sisi positifnya juga yaitu penglihatan mereka lebih tajam sehingga lebih jeli untuk membaca situasi yang ada.
Seharusnya kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor  usia muda dapat di minimalisir atau dihindari dengan berbagai aternatif.
Di jalan tidak jarang dijumpai pelajar sesukanya mengendarai kendaraannya tanpa peduli keselamatannya sendiri, pelajar cinderung lebih agresif dalam mengendarai kendaraannya. Selain emosionalnya yang tinggi, pengetahuan berlalu lintas para pelajar juga kurang, sehingga resiko kecelakaan sangat besar mengingat padatnya lalu lintas. Namun, hal ini seolah dianggap biasa karena pada kenyataannya kesadaran pelajar akan keselamatan pengguna lalu lintas sangatlah rendah. Pelajar sering kali melakukan pelanggaran lalu lintas, sepeda motor sering kali difungsikan untuk alat gaya - gayaan, enggan menggunakan helm ssuai standar, berkendara dengan menggunakan handphone, zig zag ketika dijalan, kebut – kebutan, bonceng lebih dari satu orang, tidak menggunakan perlengkapan yang diwajibkan, tidak memiliki SIM yang hukumnya wajib.
Alasan utama pelanggaran pelajar di jalan didasarkan oleh kepentingan pribadi pengguna jalan yang menyampingkan kepentingan dan keselamatan bersama dalam bertransportasi. Dampak negative dari perilaku tersebut sama sekali tidak diperhitungkan. Selain resiko kecelakaan, ketidak teraturan kondisi lalu lintas dapat terjadi . Seharusnya  pelajar dapat berkendara sesuai aturan yang telah diberikan dengan batasan – batasan tertentu.



1.      Sebelum melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor dapat dilakukan :
Pemeriksaan kondisi kendaraan baik rem, ban, lampu besar atau lampu isyarat, kaca spion dan lainnya pastikan dalam kondisi baik serta penggunaan helm yang sesuai.
              

2.      Penggunaan helm SNI yang wajib bagi pengendara sepeda motor

Manfaat :
a.       Melindungi kepala bila terjadi laka lantas
b.       Melindungikepala dari debu dan kotoran
c.       Mengurangi fatalitas bila terjadi laka
d.      Membantu konsentrasi bila terjadi laka.
Seharusnya dengan perlengkapan keselamatan yang telah tersedia pengendara usia muda dapat memanfaatkan secara maksimal, lebih peduli keselamatan pribadi dengan mau menggunakan perlengkapa yang telah dianjurkan seperti helm diatas.


3.      Diperlukan kesiapan pengendara, yaitu :
a.       Kondisi fisik yang prima
              

b.       Identitas diri berupa sim sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan
                

c.        Stnk sesuai jenis kendaraan


d.       Serta surat lainnya



Mengingat tingginya kecelakaan yang melibatkan usia muda yang notabenenya mereka  yang berstatus pelajar baik sebagai korban ataupun tersangka dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan penanganan yang telah dilakukan pihak berwajib selain karena memang belum sepatutnya mereka mengendarai sepeda motor (tidak memiliki SIM) kebanyakan dari pelajar ini tidak memenuhi kelengkapan mereka seperti penggunaan helm standar yang seharusnya di amankan oleh pihak berwajib dan selanjutnya dilakukan pemanggilan kepada orang tua untuk dilakukan pembinaan, dan ini merupakan upaya terakhir sebelum sampai pada bentuk penindakan secara yuridis menggunakan Tilang.
Sebaiknya sebelumnya dapat dilakukan baik secara langsung pada saat sosialisasi disekolah-sekolah atau melalui spanduk, media cetak dan elektronik  dapat diberikan pengetahuan berlalu lintas yang baik dengan menghimbau kepada para pelajar, orang tua dan pihak sekolah agar tidak membenarkan anak-anaknya (siswa) yang belum memenuhi persyaratan untuk tidak menggunakan sepeda motor mengingat bahaya dan resiko yang dapat terjadi baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain . Karena pada dasarnya mereka dalam tahap pencarian identitas dengan tingkat ketelitiannya(emosional) yang tidak sama dengan orang dewasa sehingga mudah terpancing ugal-ugalan bahkan cenderung nekat untuk menggunakan sepeda motor karena takut terlambat kesekolah, menurut hasil observasi dilapangan dan pernyataan beberapa orang tua yang telah dilakukan pembinaan sebenarnya bukan alasan yang tepat dan bijak dimana hampir seluruh penggal jalan sudah terlayani moda transporatasinya seperti angkutan kota, becak bahkan sampai dengan ojek untuk mengantarkan mereka kesekolah guna menuntut ilmu kecuali mereka gengsi karena menganggap menggunakan sepeda motor ke sekolah adalah sebuah trend dan keharusan dan bahkan sebaliknya dengan menggunakan sepeda motor mereka justru tidak masuk ke sekolah melainkan ke tempat lain karena memiliki kesempatan yang besar untuk melakukan hal tersebut.
Dengan ini dapat diketahui khususnya kepada orang tua pelajar karena tentunya orang tua yang baik, tahu apa kebutuhan anak dan bijak dalam memberikan keputusan, sekolah bukan urusan cepat sampai sekolah dengan sepeda motor bukan sebuah jaminan, melakukan perjalanan yang tidak aman tetapi mudah dan murah bukan juga sebuah pemecahan masalah yang benar namun bagaimana menjaga, menciptakan generasi yang baik, taat dan disiplin terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mencapai keselamatan berlalu lintas 

0 komentar:

Posting Komentar